Pemilik Rumah Kos Antusias Urus Perizinan Pemanfaatan Air Tanah
Puluhan pemilik usaha rumah kos di wilayah Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, tampak antusias mengurus perizinan pemanfaatan air tanah.
Saya siap mengikuti peraturan daerah yang berlaku. Kalau aturan mewajibkan membayar pajak, saya akan urus izin,
Minat besar mereka untuk melaporkan pemakaian air tanah, diungkapkan saat ikut kegiatan strategis daerah atas pemanfaatan air tanah yang digelar Unit Pelayanan Pajak dan Retrebusi Daerah (UPPRD) Palmerah, Kamis (14/3) di aula RPTRA Manggis.
Pajak Air Tanah Tahun Ini Ditarget Capai Rp 145 Miliar
Siti Maryati, pemilik rumah kos di Jalan Anggrek Garuda, Kemanggisan, Palmerah mengaku, selama ini menggunakan air tanah dengan sumur pantek untuk memenuhi kebutuhan penghuni kos.
"Saya siap mengikuti peraturan daerah yang berlaku. Kalau aturan mewajibkan membayar pajak, saya akan urus izin. Memang selama ini saya tidak tahu ada aturan tersebut," ujarnya.
Ungkapan senada diutarakan Singgih Limardi, pemilik rumah kos di Kelurahan Jatipulo. Ia menyatakan siap mengikuti aturan hukum yang berlaku terkait penggunaan air tanah untuk usaha.
"Kami siap patuhi aturan hukumnya. Namun, kami juga ingin proses perizinan dan pemasangan alat meter tidak memakan waktu lama," tuturnya.
Kepala UPPRD Kecamatan Palmerah, Sigit Paryono mengatakan, kegiatan strategis ini dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak air tanah (PAT).
"Kami mengundang pemilik usaha rumah kos yang menggunakan sumur pantek maupun bor untuk mengurus perizinan pemanfaatan air tanah, sehingga nantinya dipasang alat meter resmi," katanya
Ia menambahkan, selain pemilik usaha rumah kos, kegiatan serupa akan digelar dengan mengundang pemilik usaha laundry, cuci mobil, hotel dan sebagainya.
"Selama ini masih banyak pemilik usaha yang belum mengetahui kewajiban penyetoran pajak ke kas daerah. Karena itu, kami akan lebih gencarkan lagi kegiatan strategis ini," tandasnya.